Amsterdam – Stuttgart, leg pertama dalam Euro Road Trip 2013

BMW_X3Mengawali perjalanan ke Munchen pada hari Sabtu 25 Mei 2013 adalah leg pertama yaitu perjalanan dari Amsterdam menuju Stuttgart, alasan pertama adalah karena masih ada jeda waktu 2 hari untuk berada di Munchen dan kebetulan ada kesempatan juga untuk melihat salah satu event utama dari produsen kendaraan sport terkenal Jerman lainnya yaitu Porsche, sehubungan dengan 50 tahun ulang tahun dari Porsche 911.

Namun perjalanan awal dari Belanda bisa dikatakan adalah perjalanan yang sedikit membosankan karena begitu banyaknya batas kecepatan di Belanda dan sangat banyak kamera video yang menghitung seberapa cepat kita berjalan. Dan bagi orang asing bila kita terkena denda maka harus membayar secara tunai di tempat. Satu hal yang sangat tidak saya inginkan karena pernah ada yang kena denda Euro 800 karena melewati batas kecepatan sebanyak 40 km/jam.

Snelweg NLNamun satu hal yang masih menyenangkan dari berjalan di jalan bebas hambatan di Belanda dan Eropa adalah betapa tingginya disiplin jalur yang diambil oleh para pengemudi dimana kita tidak boleh berada terlalu lama pada jalur kiri atau jalur cepat dan harus segera kembali kekanan ke jalur lambat. Sangat berbeda dengan di Indonesia dimana kita harus cenderung zigzag karena pengemudi berjalan pelan di jalur cepat dan juga tidak peduli walau sudah kita kasih lampu agar menepi.

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 19 menit dari A1 dan A12 (jalan bebas hambatan ditandai dengan awalan A dari Autosnelweg dan diikuti angka, hal yang sama berlaku di Jerman dengan perbedaan angka ganjil adalah Utara ke Selatan dan angka genap adalah Barat ke Timur)  saya sudah tiba di perbatasan Jerman.

BRDSejak diberlakukan sistem perbatasan terbuka maka tidak ada lagi checkpoint imigrasi yang harus kita lewati untuk berpindah dari satu negara ke negara lain didalam Uni Eropa. Memang ada satu tempat peristirahatan tol bernama Elten yang ada di perbatasan Jerman yang masih mempunyai checkpoint imigrasi namun itu sudah terbengkalai beberapa tahun dan tidak terawat sehingga berkesan berada di salah satu film horor dengan tampilan gedung yang dibiarkan apa adanya.

eltenSaya hanya berhenti sebentar di Elten hanya untuk membeli sarapan dan juga membeli sedikit cemilan di perjalanan karena walau dari Amsterdam saya berdua dengan teman dari Malaysia, namun dia hanya akan ikut sampai ke Dusseldorf dan selebihnya saya akan bepetualang sendiri.

Satu hal yang diperhatikan oleh teman saya dari Malaysia adalah pada saat kita melewati perbatasan Jerman dan sudah memasuki Autobahn yang terkenal dengan tidak adanya batas kecepatan, namun dia merasa heran kenapa sepertinya tidak ada yang istimewa dari kesan mistis sang Autobahn.

Yang dia harapkan mungkin ada satu gerbang khusus dengan lampu dan warna-warni yang menyatakan kita telah memasuki Autobahn di Jerman. Namun ternyata tidak ada sama sekali tanda yang menyatakan demikian sehingga bagi dia terasa sedikit mengecewakan. Namun menurut saya ada satu tanda yang menentukan bahwa anda telah memasuki Autobahn yaitu tanda lalu lintas berwarna putih dengan empat strip hitam diagonal.

autobahn eltenBila kita menemukan tanda ini di Jerman, maka bersiap untuk merasakan adrenaline rush yang tinggi yaitu tiba-tiba semua kendaraan melaju dengan sangat cepat. Dan BMW X3 xDrive20d ini cukup dapat memberi dorongan adrenalin. Terutama dengan torsi sebesar 380Nm maka dia dapat berakselerasi dengan lumayan cepat. Kecepatan 180 km/jam tidak terasa dan kita tentu sangat menghargai keahlian rekayasa insinyur Jerman dalam mendesain dan membuat satu kendaraan yang aman,stabli dan tentu nyaman untuk dikendarai.

Ada satu hal juga yang harus diingat adalah bahwa di Autobahn tidak semuanya bebas melarikan kendaraan berapa saja, tetap kita harus waspada dengan perubahan batas kecepatan karena adanya pembangunan atau kita memasuki wilayah pemukiman dimana biasanya kecepatan dibatasi menjadi 100 km/jam. Hal ini karena masalah pengurangan polusi suara.

Setelah merasakan adrenalin berlari 200 km/jam dengan BMW X3 xDrive20d tentu saya mencoba berjalan santai lagi karena masih ada 4 jam dan 19 menit untuk mencapai Stuttgart dan tentu saya tidak akan gila-gilaan membawa kendaraan ini selama 4 jam dengan kecepatan 200 km/jam. Karena tentu akan menghabiskan tenaga kita untuk berkonsentrasi, dan salah satu trik dari berkendara jarak jauh terutama kalau kita sendiri adalah dengan menjaga stamina dan tidak terlalu memaksa kita harus selalu didepan.

Setelah menurunkan teman saya di Dusseldorf dan beberapa kali berhenti untuk sekedar istirahat, buang air dan nikmatin udara segar. Maka saya tiba di Stuttgart dan lebih tepatnya di Zuffenhausen yang merupakan wilayah kota bagian dari Stuttgart dimana Porsche AG bermarkas.

porsche museumDan salah satu bangunan menarik pada saat kita memasuki Zuffenhausen menuju Porschestrasse adalah Porsche Museum yang menampung koleksi dari Porsche serta juga merupakan tempat berkumpulnya para penggemar Porsche. Selain dari mengunjungi museum ini (yang akan saya bahas di artikel terpisah) maka saya juga diberikan kesempatan untuk mencoba salah satu produk Porsche dengan DNA 911 yaitu Porsche Panamera 4S berkat kerjasama antara Porsche Center Jakarta dan Porsche Asia Pacific.

Mari kita tunggu cerita menarik selanjutnya mengenai Stuttgart dan Zuffenhausen serta tentu bagaimana rasanya membawa Porsche Panamera 4S di negeri Porsche.

 

 

 

Leave a comment